EVALUASI PRODUKSI GABAH DAN BERAS SERTA EFISIENSI KONVERSI DI KABUPATEN LAMONGAN: STUDI KASUS 2018–2023
Kata Kunci:
Produksi gabah, produksi beras, ketahanan panganAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi gabah dan beras serta efisiensi konversi gabah menjadi beras di Kabupaten Lamongan selama periode 2018 hingga 2023. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan mengandalkan data sekunder dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamongan. Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi gabah dan beras secara umum mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga mencapai puncaknya pada 2022, masing-masing sebesar 1.211.821 ton untuk gabah dan 775.808 ton untuk beras. Namun, pada tahun 2023 terjadi penurunan produksi yang diduga dipengaruhi oleh faktor cuaca ekstrem dan gangguan hama. Kecamatan Sugio tercatat sebagai wilayah dengan produksi tertinggi, sedangkan Paciran dan Brondong memiliki kontribusi terendah, mencerminkan ketimpangan potensi antar wilayah. Fluktuasi produksi juga terlihat di beberapa kecamatan, mengindikasikan adanya pengaruh faktor eksternal terhadap stabilitas produksi. Efisiensi konversi gabah menjadi beras berada pada kisaran 64,01% hingga 64,63%, menunjukkan tingkat efisiensi yang relatif stabil namun masih memiliki ruang perbaikan. Berdasarkan temuan ini, penelitian merekomendasikan penguatan infrastruktur, peningkatan kapasitas petani, serta optimalisasi sistem distribusi dan pengolahan pascapanen sebagai langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Choirul Anam, Martha Laila Arisandra

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.