TEKHNOLOGI RUMAH PRISMA UNTUK PRODUKSI GARAM
Kata Kunci:
Rumah prisma, garam, Inovasi teknologiAbstrak
Potensi tambak garam di desa Sedayulawas cukup besar dan belum tergarap dengan baik, sebagian
besar masih mengguanakan teknologi tradisional dalam usaha produksinya. Selain itu, kelemahan
teknologi produksi garam tradisional adalah kuantitas dan kualitas garam yang dihasilkan sangat
minim, karena produksinya tergantung iklim. Untuk itu diperlukan inovasi dalam memproduksi garam
rakyat yaitu dengan Rumah Prisma Garam, dengan menggunakan rumah kaca dan plastik geomembran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi garam rakyat,
mengetahui keunggulan dan pendapatan teknologi rumah prisma dibanding teknologi sebelumnya,
dan mengetahui strategi pengembangan usaha garam rakyat di Kabupaten Lamongan agar mencapai
produksi maksimal.Metode yang digunakan adalah deskriftif. Jenis dan sumber data menggunakan data
primer. Data primer diperoleh secara langsung dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dari hasil
pertisipasi aktif, observasi, wawancara dan dokumentasi dan uji laboratorium. Kesimpulan penelitian,
antara lain : 1) Konstruksi bangunan rumah prisma (7 x 7 m) dengan ketinggian 50 cm. Kerangkanya
terdiri dari bambu berukuran panjang 6 m, alasnya plastik LDPE berukuran 300µ (hitam). Bagian atap
menggunakan plastik geoprotec berukuran 250µ (putih), dan ventilasi pada bagian bawah; 2) Rumah
prisma mempunyai banyak kelebihan dibanding teknologi tradisional dan geoisolator antara lain:
pembentukan kristal garam lebih cepat, kualitas garam lebih bagus, pembentukan lantai dasar garam
lebih cepat yaitu selama 12 hari, warna garam yaitu putih mengkilat, dan air tua tidak terserap oleh
tanah dan panen sepanjang musim; 3) Produksi garam rumah prisma di Kabupaten Lamongan sejak
Juli 2016 sampai dengan Juli 2017 mencapai 185.045 kg atau 185,045 ton dengan jumlah luas rumah
prisma sebesar 10.114 m2 dan menghasilkan uang senilai Rp 190.110.000,-; 4) Hasil akhir analisa
usaha rumah prisma garam mempunyai keuntungan bersih Rp 368.750,00 dan BEP nya yaitu sekitar 12
kali panen (6 bulan); 5) Kualitas garam rumah prisma termasuk dalam kategori kualitas sedang dimana
kadar NaCl garam prisma hanya 87,56%; 6) Strategi kerjasama dalam mekanisme kelompok supaya
terbangun kekuatan dan nilai tawar pegaram semakin meningkat; 7) Strategi penguatan modal melalui
koperasi mitra; 8) Strategi pengelolaan manajemen pemasaran yang lebih luas kepada sektor usaha
pengguna garam industri.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2018 Choirul Anam
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.