PRAJA LAMONGAN

PERAN GENERASI MUDA DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN NUTRISI BAGI IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI LAMONGAN

2024-05-15T02:25:50+00:00

Masalah keterlambatan tumbuh kembang (stunting) adalah salah satu kasus yang sangat diperhatikan oleh pemerintah dalam pencegahannya. Stunting merupkan kondisi ketika tinggi seseorang lebih rendah dari tinggi rata-rata orang lain pada usia yang sama. Faktor utama terjadinya stunting adalah rendahnya pengetahuan orang tua, faktor lainnya meliputi ekonomi keluarga, tingkat pendidikan ibu, usia ibu, serta kurangnya asupan nutrisi yang dikonsumsi ibu ketika masa kehamilan. Dari Hasil penelitian didapatkan sejumlah 60% dari 25 ibu kurang memahami apa itu stunting dan bagaimana cara mencegahnya. Upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan penyuluhan atau edukasi tentang kasus stunting dan pencegahannya dan pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus ikut serta dalam aksi pemberian nutrisi pada 1000 hari awal kehidupan dan penyuluhan atau pemberian edukaasi guna menciptakan masyarakat yang sehat dan berkarya, sehingga negara Indonesia menjadi negara dengan masyarakat yang sehat dan berkembang.

KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK BERBASIS SMART-C PADA BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SETDA KABUPATEN LAMONGAN

2023-12-18T10:57:56+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja organisasi sektor publik, khususnya pada Bagian Perencanaan dan Keuangan di Setda Kabupaten Lamongan, dengan menerapkan pendekatan berbasis Smart-C. Pendekatan ini digunakan untuk mengevaluasi pencapaian target kinerja dan memberikan gambaran tentang efektivitas manajemen kinerja di sektor publik. Dalam artikel ini, pentingnya kinerja organisasi di sektor publik disoroti, serta tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dalam mencapai target kinerja. Data yang disajikan mengenai kinerja pemerintah kabupaten dalam perencanaan dan keuangan, serta penerapan indikator SMART-C dalam menilai kinerja organisasi, memberikan wawasan yang berharga dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan daerah. Analisis data menunjukkan bahwa terdapat dua kegiatan dengan enam indikator kinerja yang telah dievaluasi. Pada kegiatan pertama, tingkat kesesuaian target dan realisasi paling tinggi adalah 100%, menunjukkan pencapaian yang baik dalam mencapai tujuan kinerja. Namun, evaluasi organisasi perlu tetap dilakukan untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan. Hal serupa juga terjadi pada kegiatan kedua dan ketiga, di mana tingkat kesesuaian target dan realisasi mencapai 100%, namun evaluasi organisasi tetap diperlukan untuk memastikan peningkatan berkelanjutan dalam kinerja. Selain itu, artikel ini juga menyoroti penerapan indikator SMART-C dalam mengevaluasi kinerja organisasi. Pada kegiatan pertama, telah terdapat beberapa indikator SMART-C yang terpenuhi, demikian juga pada kegiatan kedua dan ketiga.

KEBIJAKAN JALAN MANTAP DAN ALUS LAMONGAN SEBAGAI BENTUK KOMITMEN DALAM PENINGKATAN KUALITAS INFRASTRUKTUR

2024-06-11T01:35:36+00:00

Jalan merupakan salah satu obyek mengenai percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus utama dalam pemerintahan. Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya program Jalan Mantap dan Alus Lamongan (Jamula). Program ini muncul sebagai program prioritas Pemerintah Kabupaten Lamongan dan sebagai upaya penanganan perbaikan jalan, khususnya di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui Implementasi dari Program Jalan Mantap Dan Alus Lamongan (Jamula), sehingga kedepan dapat menjadi landasan kebijakan yang tepat. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dengan jumlah surveyor 80 orang yang tersebar di 27 kecamatan se Kabupaten Lamongan dengan total responden sebanyak 840 orang yang ditentukan menggunakan metode stratified cluster random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi Program Jalan Mantap dan Alus Lamongan sudah berjalan dengan baik dan mampu menjawab harapan besar masyarakat Kabupaten Lamongan. Sebanyak 87, 14 % warga Kabupaten Lamongan berpendapat bahwa program ini perlu dilanjutkan, Menurut pendapat Masyarakat sebanyak 39,04% kondisi jalan masih belum dicor atau aspal dan sebanyak 26,20% kondisi jalan yang sudah dicor dalam kondisi sudah berlubang dan rusak. Sehingga harapannya dengan output dari penelitian ini, pemerintah dapat memiliki skala prioritas yang tepat dalam melakukan pembangunan jalan di Kabupaten Lamongan. Sehingga besar harapannya seluruh jalan di wilayah Kabupaten Lamongan dapat terwujud menjadi jalan yang mantap dan alus sesuai dengan nama program tersebut.

KAJIAN KUALITAS LAYANAN AIR BERSIH DI KABUPATEN LAMONGAN

2024-05-21T02:31:49+00:00

Keberadaan mata air dan air tanah pada saat ini terus berkurang. Pemakaian air tanah juga sudah harus mulai dibatasi atau bahkan dihentikan sehubungan dengan masalah penurunan muka tanah. Layanan air bersih di Lamongan masih menghadapi beberapa tantangan, seperti krisis air bersih di beberapa kecamatan seperti kecamatan Modo, Sugio dan Kembangbahu, ketersediaan air bersih yang minim dan jauh di bawah standar di kawasan pesisir, dan rendahnya cakupan sambungan rumah dari PDAM. Metode kajian kualitas layanan air bersih di Kabupaten Lamongan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini jumlah responden adalah 168 orang. Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan dan melakukan perbaikan atribut pada penelitian ini adalah Importance Perfomance Analysis (IPA). Dari hasil analisis Servqual baik PDAM maupun non PDAM didapatkan bahwa seluruh variabel bernilai negatif atau terdapat gap yang artinya adanya kesenjangan antara layanan yang dirasakan oleh masyarakat (persepsi) dengan layanan yang diharapkan oleh masyarakat (ekspetasi). Dari hasil analisis IPA dapat diketahui bahwa variabel warna air masuk dalam kuadran A yang artinya perlu perhatian khusus untuk segera dilakukan perbaikan kualitas dari Pemkab Lamongan.

ANALISIS STATUS UNSUR HARA (N, P, K) PADA LAHAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN LAMONGAN

2024-05-15T02:17:30+00:00

Analisis unsur hara tanah sawah untuk mengetahui status hara baik secara kualitatif maupun kuantitatif penting untuk dilakukan. Proses identifikasi diharapkan mudah, murah, cepat dan aplikatif bagi petani. Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) merupakan suatu teknologi yang dirancang untuk mengidentifikasi status hara tanah dan juga memberikan rekomendasi pemupukan khususnya untuk padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan pada wilayah lahan sawah irigasi di Kabupaten Lamongan. Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi status hara makro primer yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium di lahan sawah irigasi. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan dan uji tanah langsung dengan menggunakan PUTS. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesuburan tanah di Kabupaten Lamongan termasuk sedang. Pada umumnya, status hara nitrogen termasuk rendah sedangkan fosfor dan kalium termasuk tinggi. Merujuk pada perbandingan dosis pupuk antara rekomendasi PUTS dan aplikasi petani secara umum di lokasi penelitian diketahui bahwa dosis aplikasi pupuk oleh petani belum sesuai. Pada lahan berstatus N rendah dan sedang perlu penambahan pupuk urea sebanyak 4-27 kg/ha sedangkan untuk lahan berstatus N tinggi dan sangat tinggi perlu pengurangan 40-90 kg/ha. Pupuk SP-36 pada status P rendah, sedang, dan tinggi perlu penambahan 15-65 kg/ha sementara pupuk KCl dapat dikurangi atau ditambahkan 25 kg/ha tergantung perlakuan jerami dari musim tanam sebelumnya.

EFEKTIVITAS BEASISWA DALAM MENDORONG PENINGKATAN HARAPAN LAMA SEKOLAH

2024-05-22T03:44:05+00:00

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas program beasiswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lamongan melalui peningkatan angka harapan sekolah. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain untuk melakukan kajian empiris terhadap pelayanan dan harapan Masyarakat Kabupaten Lamongan terhadap program beasiswa, sebagai kajian optimalisasi dan penguatan efektivitas layanan beasiswa dalam mendorong peningkatan harapan lama sekolah, dan Menyusun saran dan rekomendasi.. kajian ini dilakukan di Kabupaten Lamongan selama 120 hari kalender. Ruang lingkup kajian ini meliputi penyiapan kuisioner penelitian, melakukan uji coba kuisioner, menentukan sample dengan metode stratified cluster random sampling dengan jumlah total responden sebanyak 384 orang, mengumpulkan data melalui pelaksanaan survey pengisian kuisioner, mengolah data survey, menyusun analisis penguatan program, dan menyusun saran dan rekomendasi program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak tahun 2019-2022 Pemkab Lamongan telah memberikan beasiswa kepada 23.906 orang dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Selain itu, hasil survey juga menunjukkan bahwa mayoritas responden merasakan manfaat dari program beasiswa dan hampir 100% beasiswa yang diterima digunakan untuk membiayai kebutuhan sekolah siswa. Manfaat lain yang dirasakan penerima beasiswa adalah meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan harapan belajar siswa untuk dapat menyelesaikan Pendidikan hingga akhir bahkan ke perguruan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan telah mengimplementasikan program beasiswa yang dirasakan oleh seluas-luasnya siswa di Kabupaten Lamongan. Sementara mayoritas responden merasakan manfaat dari program beasiswa oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan meningkatnya motivasi beajar dan harapan lama sekolah.